WARNAJEMBAR.COM – Generation virtual menghadirkan tantangan besar bagi bidang sosial dan humaniora, khususnya dalam menghadapi perubahan sosial budaya dan isu kelestarian lingkungan. Teknologi yang terus berkembang mendorong perlunya pendekatan multidisiplin untuk dapat mencari solusi permasalahan sosial yang kompleks dan saling tetap berkorespondensi. Menyadari pentingnya kontribusi ilmu humaniora, Fakultas Ilmu Budaya BINUS College berkolaborasi dengan ITB menyelenggarakan konferensi CODHES 2024 untuk mengeksplorasi peran ilmu humaniora dalam menghadapi tantangan tersebut.
Konferensi CODHES 2024 yang didukung oleh beberapa universitas dan lembaga observasi nasional ini berlangsung pada 30 Oktober sampai 1 November dan mempertemukan akademisi, peneliti, dan pengambil kebijakan dari berbagai negara. Elisa Carolina Marion, Dekan Fakultas Ilmu Budaya BINUS, menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin untuk menemukan solusi inovatif terhadap permasalahan sosial yang semakin kompleks. Ia mengharapkan konferensi ini menjadi wadah diskusi yang melahirkan ide-ide baru dan kolaborasi antar negara.
Salah satu hasil yang diharapkan dari CODHES 2024 adalah terbentuknya discussion board ilmiah Humaniora Virtual Indonesia. Discussion board ini diharapkan menjadi ruang bagi para akademisi dan praktisi di bidang humaniora virtual untuk bekerja sama dalam mengembangkan observasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin humaniora virtual di Asia Tenggara, dan meningkatkan eksistensi. pendidikan tinggi Indonesia secara internasional.
Rektor BINUS College, Dr. Nelly menyampaikan konferensi ini merupakan langkah penting dalam memperkuat peran humaniora di technology virtual. BINUS mengharapkan acara ini bisa menghasilkan kolaborasi lintas institusi yang menghasilkan inovasi dan solusi yang relevan dengan masyarakat. Dengan optimisme, BINUS memandang konferensi ini sebagai awal dari inisiatif observasi dan kolaborasi yang bisa memberikan mempunyai pengaruh pada positif dalam menghadapi tantangan sosial dan lingkungan di technology virtual yang terus berubah.
Sumber : VRITIME