WARNAJEMBAR.COM – Rencana Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga pada September 2024 diperkirakan akan memengaruhi harga Bitcoin dan nilai tukar BTC ke rupiah. Suku bunga yang lebih rendah bisa menjadi faktor pendorong kenaikan harga Bitcoin, dengan begitu menjadikannya aset yang lebih menarik sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Investor Indonesia juga harus segera mempertimbangkan strategi konversi BTC ke rupiah untuk memaksimalkan keuntungan.
Selagi bertahun-tahun, September terus menerus kali menjadi bulan yang sulit bagi Bitcoin, dengan koreksi harga bervariasi antara 5% dan 15%. Misalkan saja, pada tahun 2019 dan 2021, harga Bitcoin merasakan penurunan yang signifikan. Tetapi, September 2023 memperlihatkan kenaikan harga sebesar 5%, yang memperlihatkan peluang bagi investor untuk dapatkan keuntungan yang lebih tinggi saat mengonversi BTC ke rupiah.
Pada bulan September 2024, prediksi pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada pertemuannya tanggal 17-18 September memberi harapan kepada investor bahwa tren positif Bitcoin bisa berlanjut. Selain itu, mempengaruhi pengurangan Bitcoin pada bulan April 2024, di mana imbalan blok dikurangi, juga bisa menciptakan tekanan beli yang meningkatkan harga BTC, yang berpotensi mendekati US$100.000.
Tetapi, volatilitas harga tetap menjadi risiko yang perlu diwaspadai. Ketidakpastian ekonomi global dan skandal dalam industri kripto bisa memengaruhi fluktuasi harga Bitcoin. Investor perlu memantau pergerakan harga dan kebijakan Fed secara ketat untuk memaksimalkan konversi BTC ke rupiah, terutama jika harga Bitcoin turun ke stage enhance US$53.000 atau naik sampai menembus US$70.000.
Sumber : VRITIMES
(tagsUntukDiterjemahkan)BTC
Source link