WARNAJEMBAR.COM – Masa subur merupakan masa dimana seorang wanita memiliki peluang hamil yang tinggi jika melakukan hubungan intim. Bagi pasangan yang belum merencanakan kehamilan, masa setelah menstruasi sesekali dianggap aman, seandainya saja hal ini bisa meningkatkan risiko kehamilan jika masa subur sepertinya tidak dihitung dengan benar. Setelah menstruasi, tubuh mulai mempersiapkan sel telur baru untuk dibuahi, yang berpotensi dikarenakan kehamilan jika Anda tetap berkorespondensi seks di waktu tersebut. Sperma mampu bertahan hidup di dalam tubuh wanita mencapai 5 hari, dengan begitu peluang terjadinya pembuahan tetap ada meski Anda tetap berkorespondensi seks secepatnya setelah menstruasi.
Masa subur tiap wanita dapat berbeda-beda, tergantung siklus menstruasinya. Siklus menstruasi rata-rata berlangsung semasih 28 hari, dengan ovulasi terjadi pada hari ke 12 mencapai 14 setelah hari pertama menstruasi. Untuk menghitung masa subur, wanita perlu mencatat siklus menstruasinya semasih beberapa bulan berturut-turut. Jika siklus haid teratur maka penghitungan masa subur dapat lebih akurat, masa subur biasanya terjadi antara hari ke-9 mencapai ke-19 setelah menstruasi berawal.
Jika siklus menstruasi berubah setiap bulannya, menghitung masa subur menjadi lebih sulit. Mengingat itu, wanita disarankan untuk mengetahui siklus terpendek dan terpanjangnya untuk memutuskan kapan kemungkinan besarnya masa subur akan terjadi. Salah satu cara menghitungnya adalah dengan mengurangi angka 18 dari siklus menstruasi terpendek untuk memutuskan hari pertama masa subur, dan mengurangi angka 11 dari siklus menstruasi terpanjang untuk memutuskan hari terakhir masa subur.
Untuk menghindari kehamilan, ada bermacam-macam langkah yang dapat dilakukan saat tetap berkorespondensi seks setelah menstruasi, seperti menghindari hubungan seks di masa subur, memakai kondom, atau melakukan ejakulasi di luar. Jika terjadi hubungan seks tanpa pengaman, pil kontrasepsi darurat dapat menjadi pilihan untuk mencegah kehamilan, asalkan diminum dalam waktu 72 jam setelah tetap berkorespondensi. Penggunaan kontrasepsi yang aman tetap menjadi cara paling efektif untuk mencegah kehamilan sepertinya tidak direncanakan.
Sumber: VRITIME