Bisnis  

Mengungkap Fakta Tentang Rokok dan Produk Tembakau Alternatif: Apa Bedanya?

[ad_1]

WARNAJEMBAR.COM – Untuk saat ini masih dalam jumlah besar terjadi kesalahpahaman di masyarakat yang menyamakan bahaya rokok dengan produk tembakau alternatif bagi kesehatan. Karena pandangan tersebut, produk tembakau alternatif kerap kali sepertinya tidak dianggap hal itu sebagai pilihan bagi perokok dewasa yang sulit berhenti merokok. Tetapi, benarkah demikian? Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) akan membahas fakta seputar rokok dan produk tembakau alternatif untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas.

Menurut information dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), merokok bisa meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, stroke, dan berbagai jenis kanker, seperti kanker paru-paru, kandung kemih, dan hati. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga melaporkan bahwa rokok dikarenakan lebih dari 8 juta kematian setiap tahun, baik dari penggunaan langsung maupun paparan asap bagi bukan perokok. Komponen berbahaya seperti TAR yang terkandung dalam asap rokok menjadi salah satu penyebab utama kanker.

Alternatifnya, produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektrik, bekerja dengan memanaskan tembakau atau nikotin cair tanpa proses pembakaran. Ini berarti produk tersebut sepertinya tidak menghasilkan tar dan karbon monoksida, dua unsur paling berbahaya dalam asap rokok. Meski demikian nikotin masih bersifat adiktif, tetapi sepertinya tidak terlalu berbahaya dibandingkan racun yang dihasilkan oleh pembakaran tembakau.

Public Well being England, yang sekarang dikenal sebagai Badan Keamanan Kesehatan Inggris dan Kantor untuk Peningkatan dan Ketimpangan Kesehatan, menyatakan bahwa produk tembakau alternatif mempunyai risiko sampai 95% lebih rendah daripada rokok. Tetapi, berhenti merokok sepenuhnya masih merupakan langkah kualitas terbaik untuk meningkatkan kesehatan secara signifikan.

Sumber: WAKTU VRI

[ad_2]

Source link

Baca Juga:  Mempengaruhi USDT pada Pasar Kripto dan Peluangnya dalam Industri Komoditas