Lembang – WarnaJembar.com // Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bandung Barat, Weda Wardiman, S.STP., M.Si., membuka secara resmi kegiatan Sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama, Kohesi Sosial, dan Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya Berbasis Kearifan Lokal yang digelar di Hotel Bukit Vipassana, Lembang, Senin (24/11/2025).
Kegiatan ini menjadi forum strategis dalam memperkuat fondasi sosial masyarakat menuju terwujudnya Kabupaten Bandung Barat yang AMANAH.
Acara tersebut dihadiri oleh para tokoh agama lintas denominasi, pengurus FKUB, FPK, FKDM, akademisi, dan perangkat kewilayahan dari Kecamatan Lembang, Parongpong, dan Cisarua. Para tokoh masyarakat, pemuda, serta perwakilan dari Kementerian Agama turut hadir memberikan wawasan dalam membangun kehidupan sosial yang harmonis.
Dalam sambutannya, Kepala Bakesbangpol,Weda Wardiman menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar agenda seremonial, tetapi merupakan ikhtiar kolektif untuk memperkuat toleransi, kesadaran kebangsaan, serta ketahanan masyarakat di tengah tantangan era disrupsi dan polarisasi sosial yang kian kompleks.
“Moderasi beragama adalah kunci menghadirkan ruang keberagamaan yang damai. Kita ingin Bandung Barat menjadi rumah yang aman bagi semua, tempat di mana perbedaan tidak dipersoalkan, tetapi dirayakan sebagai kekayaan bersama,” ujar Weda Wardiman.
Moderasi Beragama sebagai Pilar Keharmonisan
Weda menekankan pentingnya mendorong masyarakat menjauhi ekstremisme, memperkuat toleransi, dan mengedepankan dialog dalam menghadapi perbedaan. Sikap moderat diyakini menjadi fondasi terciptanya harmoni lintas agama.
Dalam kesempatan itu, Weda juga memberikan apresiasi tinggi kepada FKUB, FPK, dan FKDM yang selama ini berperan vital menjaga stabilitas sosial di Kabupaten Bandung Barat.
Peran ketiga forum ini dianggap sebagai “penjaga keseimbangan” dalam mencegah potensi konflik, merawat kepercayaan publik, serta membangun kedekatan sosial di tengah keragaman masyarakat.
Selain aspek sosial-keagamaan, penguatan ketahanan daerah juga ditekankan dari segi ekonomi dan budaya.
Pemerintah daerah, ujarnya, terus mendorong pemberdayaan UMKM, ketangguhan pemuda, serta pelestarian nilai-nilai budaya Sunda seperti someah, gotong royong, dan kesederhanaan.
“Kearifan lokal bukan hanya warisan, tetapi pedoman moral untuk menjawab tantangan zaman. Kebijakan publik harus berpijak pada nilai-nilai tersebut,” tambahnya.
Menguatkan Visi Bandung Barat AMANAH
Weda menjelaskan bahwa seluruh upaya ini bermuara pada visi besar Bandung Barat AMANAH:
Agamis, Maju, Adaptif, Nyaman, Aspiratif, dan Harmonis.
Visi tersebut hanya dapat diwujudkan melalui sinergi kuat antara pemerintah dan masyarakat.
Di akhir acara, Kepala Bakesbangpol secara resmi membuka kegiatan sosialisasi dengan harapan dapat menjadi ruang inspirasi dan pemantapan komitmen bersama dalam menjaga kedamaian, mempererat persatuan, serta memperkuat ketahanan daerah. (Aa/Red)






