Ngamprah – warnajembar.com //
Dalam semangat memperingati Hari Ulang Tahun ke-18 Kabupaten Bandung Barat (KBB), Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menggelar acara Festival Carnaval Budaya yang berlangsung meriah dengan berkerjasama Dinas Parawisata dan Kebudayaan (DISPARBUD) pada Kamis malam, 31 Agustus 2025.
Bertempat Lapangan Warung Awi Bonggas Cililin, acara ini menjadi ajang pelestarian sekaligus perayaan kekayaan budaya lokal yang kental dengan nilai tradisi Sunda.
Salah satu puncak acara yang paling dinanti-nantikan masyarakat adalah pagelaran Wayang Golek dari Putra Giri Harja 3 yang dipimpin oleh dalang ternama, H. Dadan Sunandar Sunarya, penerus maestro wayang golek legendaris, almarhum Abah Sunarya.
Penampilan H. Dadan berhasil memikat perhatian ribuan warga yang hadir, membawa mereka larut dalam alur cerita wayang yang disampaikan secara khas, penuh makna dan hiburan.
Dalam sambutannya, Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchi Ismail, menyampaikan bahwa peringatan HUT ini bukan hanya seremoni tahunan, namun merupakan momentum penting untuk merefleksikan perjalanan dan pembangunan daerah.
Ia menegaskan bahwa pelestarian budaya lokal seperti wayang golek adalah bagian dari identitas dan kekayaan tak ternilai yang wajib dilestarikan dan diwariskan.
“Kita tidak bisa membangun tanpa fondasi budaya. Warisan leluhur seperti wayang golek bukan hanya seni pertunjukan, tetapi juga cerminan nilai-nilai luhur masyarakat kita. Di tengah modernisasi, kita harus tetap bangga menjadi bagian dari budaya Sunda,” ujar Jeje dalam pidatonya.
Selain pertunjukan wayang, Festival Carnaval Budaya juga dimeriahkan oleh berbagai atraksi seni dan budaya daerah, mulai dari arak-arakan kesenian tradisional, parade pakaian adat, hingga penampilan seni kontemporer dari generasi muda Bandung Barat.
Acara ini menjadi bukti bahwa Kabupaten Bandung Barat tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga menaruh perhatian besar terhadap pembangunan karakter dan pelestarian budaya.
Kehadiran masyarakat yang sangat antusias menjadi cerminan bahwa budaya lokal masih menjadi ruh kehidupan warga Bandung Barat.
Festival ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang tidak hanya memperkuat identitas daerah, namun juga mendorong potensi ekonomi kreatif dan pariwisata berbasis budaya di Kabupaten Bandung Barat.