Bisnis  

Panduan Pemula untuk Memahami Indeks Ketakutan dan Keserakahan Bitcoin

Panduan Pemula untuk Memahami Indeks Ketakutan dan Keserakahan Bitcoin


WARNAJEMBAR.COM – Bagi investor pemula, memahami sentimen pasar nilai mata uang kripto seperti Bitcoin bisa membingungkan. Salah satu cara untuk mengukur emosi pasar adalah dengan cara Bitcoin Concern and Greed Index, yang memperlihatkan kapan pasar berada dalam kondisi “ketakutan” atau “keserakahan”. Indeks ini penting bagi investor sebab bisa memberikan gambaran mengenai kondisi pasar yang bisa mempunyai pengaruh pada keputusan investasinya.

Bitcoin Concern and Greed Index berfungsi mengukur emosi yang mendasari keputusan investor di pasar Bitcoin. Dengan cara yang lain dengan pasar saham tradisional, indeks ini menggabungkan berbagai faktor, termasuk volatilitas harga, quantity perdagangan, dominasi Bitcoin, tren pencarian di Google, dan aktivitas di media sosial. Skor indeks berkisar antara 0 sampai 100, dengan nilai yang rendah memperlihatkan ketakutan yang ekstrim dan nilai yang tinggi memperlihatkan keserakahan yang berlebihan.

Indeks ini terdiri dari beberapa komponen utama, seperti volatilitas (25%), yang mencerminkan fluktuasi harga Bitcoin dalam jangka waktu tertentu. Selain itu, quantity dan momentum pasar (25%) mencatat quantity perdagangan dalam tren naik sebagai indikasi rasa keserakahan. Media sosial (15%) berperan dengan memperhatikan meningkatnya sentimen pada platform seperti Twitter, saat ini dominasi Bitcoin (10%) mengukur seberapa besar pengaruh Bitcoin terhadap pasar secara keseluruhan.

Memakai Indeks Ketakutan dan Keserakahan Bitcoin bisa memberikan wawasan penting tentang kondisi pasar sementara waktu. Dalam kondisi “ketakutan”, pasar sesekali menawarkan peluang membeli, sedangkan dalam kondisi “keserakahan”, investor perlu lebih berhati-hati. Tetapi, sebab indeks ini hanya membuat spesialisasi Bitcoin, disarankan untuk menggabungkannya dengan analisis pasar lainnya untuk hasil yang lebih akurat. Bagi investor pemula, penting untuk memakai indeks ini bersama dengan strategi manajemen risiko yang bijaksana.

Baca Juga:  Gianni Angelina, Karier dari Kuliah di BINUS

Sumber: VRITIME



Source link