Pada upacara wisuda SMA baru-baru ini di Filipina, pembaca pidato perpisahan sekolah tersebut mengejutkan para hadirin dengan mengakui perasaannya kepada sesama siswa dalam pidatonya. Deklarasi tersebut menimbulkan reaksi beragam dari seluruh penonton—ada yang bersorak dan ada pula yang mendengarkan dalam diam.
Diadakan di World Trade Center di Kota Pasay, pembaca pidato perpisahan menyatakan kasih sayangnya selama upacara di depan teman-teman, orang tua, guru, dan tamu lainnya. Pengungkapan tak terduga ini dengan cepat menjadi viral dan menimbulkan reaksi negatif di dunia maya.
Netizen mengkritik tindakannya, mencatat tekanan dan ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan pada gadis tersebut. Banyak yang mengungkapkan rasa malu dan keprihatinannya, dengan komentar seperti, “Terlalu tidak adil bagi gadis itu. Bayangkan saja Anda ingin lulus dan merayakannya, lalu hal ini terjadi,” Dan “Dia akan menyesalinya.”
Yang lain menganggap suasana tersebut tidak pantas untuk pengakuan pribadi seperti itu, memperkirakan dia akan menyesali perbuatannya di masa depan.
Menambah kecanggungan, pidatonya menyertakan kalimat seperti “Untuk potasium saya, vitamin K saya,” plesetan dari nama depan gadis itu, dan “Oke, biarkan aku memasak, biarkan aku memasak” untuk menenangkan kerumunan—keduanya dianggap ngeri oleh netizen.
Ketika kamera mengarah ke gadis itu, dia tetap tersenyum sopan, meskipun pemirsa berspekulasi bahwa dia tampak tidak nyaman.
Insiden tersebut telah memicu perbincangan yang lebih luas tentang pantasnya pernyataan kasih sayang publik di acara-acara formal.
Bagikan Postingan Ini
Sumber: koreaboo.com