WARNAJEMBAR.COM – ProtectHutan baru-baru ini mengadakan webinar bertajuk “Inovasi Finansial untuk Ekonomi Hijau” yang membuat khusus pemahaman obligasi ramah lingkungan dan kredit karbon di Indonesia. Acara ini menghadirkan pembicara dari kalangan industri antara lain Dessi Yuliana, CEO CarbonX, dan Parlin OW Tambunan, Analis Senior Pengembangan Perdagangan Karbon di Bursa Efek Indonesia. Para mahir membahas instrumen pembiayaan yang memberi dukungan proyek ramah lingkungan dan pentingnya pasar karbon dalam upaya pelestarian lingkungan.
Dessi Yuliana menjelaskan cara kerja obligasi hijau mirip dengan obligasi biasa, tetapi khusus untuk mendanai proyek berkelanjutan seperti energi terbarukan dan konservasi hutan. Ia menegaskan, obligasi ini bisa memacu pembiayaan infrastruktur ramah lingkungan dan memperkuat tanggung jawab sosial perusahaan dengan menggunakan standar ESG (Environmental, Social, and Governance).
Untuk saat ini, Parlin OW Tambunan dari IDXCarbon mengulas perdagangan karbon yang diatur dengan menggunakan peraturan baru, yang mengkategorikan unit karbon ke dalam tunjangan perdagangan dan kredit karbon. Ia menyoroti bagaimana kredit karbon bisa membantu perusahaan mengurangi emisi karbon sejalan dengan tekanan dari pemerintah dan investor untuk mengurangi memiliki pengaruh pada lingkungan.
LindungiHutan sendiri merupakan startup yang bergerak di bidang konservasi hutan dan pemberdayaan masyarakat lokal. Sampai sementara waktu, mereka telah menanam lebih dari 886 ribu pohon di 50 lokasi dengan cara yang lain di Indonesia bekerja sama dengan 566 perusahaan. Program seperti The Inexperienced CSR dan Carbon Offset merupakan upaya mereka untuk meningkatkan kesadaran lingkungan sekaligus memberikan solusi keberlanjutan bagi mitra perusahaan.
Sumber : VRITIME