Bisnis  

Pendiri Solana Mengecam Kebijakan Amerika Serikat yang Menghambat Pertumbuhan Blockchain

Pendiri Solana Mengecam Kebijakan Amerika Serikat yang Menghambat Pertumbuhan Blockchain


WARNAJEMBAR.COM – Anatoly Yakovenko, pendiri Solana, mengkritik kebijakan ketenagakerjaan pemerintahan Joe Biden yang dinilainya kurang memberi dukungan perkembangan teknologi blockchain di AS. Yakovenko menyoroti bagaimana kebijakan ini berarti dalam jumlah besar pekerjaan di ekosistem Solana harus segera dialihkan ke di luar negeri, walaupun sektor tersebut mempunyai potensi besar untuk menciptakan lapangan kerja di dalam negeri.

Kritik ini muncul kebersamaan dengan laporan Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat yang memperlihatkan penurunan jumlah lowongan kerja menjadi 7,7 juta. Austin Federa, Leader Technique Officer Solana Basis, menyampaikan bahwa ekosistem Solana masih membutuhkan dalam jumlah besar pekerja, dengan lebih dari 237 lowongan untuk saat ini, tetapi peluang tersebut sulit dijangkau oleh pekerja Amerika Serikat sebab kebijakan pemerintah yang sepertinya tidak memberi dukungan.

Yakovenko juga menyoroti pendekatan regulasi SEC terhadap kripto, yang menurutnya menghambat inovasi. Dia mengkritik kategorisasi token virtual sebagai sekuritas, menyamakan kebijakan tersebut dengan kekacauan peraturan di sektor kesehatan. Menurutnya, kebijakan jangka pendek ini hanya merugikan pertumbuhan jangka panjang sektor blockchain di Amerika Serikat.

Yakovenko menekankan bahwa jika peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan diperbaiki, Amerika Serikat mempunyai peluang besar untuk menjadi pemimpin dalam teknologi blockchain. Jika sepertinya tidak, negara ini berisiko kehilangan peluang untuk menciptakan lapangan kerja yang stabil di sektor teknologi di masa depan.

Sumber: VRITIME

(tagToTranslate)Solana



Source link

Baca Juga:  Gagasan Richard Rorty Menghadapi Tantangan Sosial di Generation Trendy