Bahaya obesitas sepertinya tidak dapat dianggap remeh. Obesitas sendiri merupakan suatu kondisi yang menjadi tantangan bagi masyarakat dunia, dimana cukup banyak orang dewasa yang merasakan obesitas. Selain itu, beberapa anak dan remaja merasakan masalah kelebihan berat badan.
Obesitas merupakan suatu risiko karena itu bisa menimbulkan berbagai komplikasi dan meningkatkan angka kematian pada korban obesitas dengan penyakit penyerta. Untuk mencegah terjadinya obesitas, perlu dimengerti apa itu obesitas dan apa saja bahayanya.
Memahami Obesitas
Pada dasarnya, secara sederhana, kenaikan atau penurunan berat badan dapat didasarkan pada jumlah kalori yang masuk dan kalori yang keluar.
Kalori yang masuk didapat dari berbagai makanan yang kita konsumsi. Sedangkan kalori keluar adalah jumlah kalori yang diolah menjadi energi untuk melakukan sejumlah aktivitas. Aktivitas seperti bekerja, berolahraga, beraktivitas akan membakar kalori.
Ketika kalori yang masuk lebih rendah dibandingkan kalori yang keluar, maka berat badan umumnya akan menurun. Idealnya, kalori yang masuk sama dengan kalori yang keluar, alias jika Anda sedang nutrition, kalori yang masuk dapat minim lebih rendah dibandingkan kalori yang keluar.
Obesitas merupakan suatu kondisi yang terjadi sebab penumpukan lemak berlebih di dalam tubuh. Hal ini terjadi karena itu asupan kalori yang masuk sepertinya tidak seimbang dan jauh lebih tinggi dibandingkan kalori yang keluar. Kalori yang sepertinya tidak terbakar akan menjadi lemak dan menumpuk di dalam tubuh.
Penumpukan lemak sebab kalori yang sepertinya tidak terbakar ini secara perlahan akan meningkatkan berat badan. Jika kondisi ini terus berlanjut maka lemak akan terus menumpuk dan dikarenakan obesitas.
Mengetahui apakah Anda merasakan obesitas atau sepertinya tidak
Untuk mengetahui seseorang merasakan obesitas atau sepertinya tidak bisa dilakukan dengan mudah yaitu dengan menghitung BMI. BMI alias Indeks Massa Tubuh adalah pengukuran lemak tubuh yang didasarkan pada tinggi dan berat badan, dan dihitung melalui langkahnya berikut:
BMI = Berat Badan : (Tinggi Badan x Tinggi Badan)
Angka BMI ini dapat menjadi acuan untuk mengetahui apakah seseorang berada pada berat badan superb, kurus, atau kelebihan berat badan/obesitas.
Bila BMI Anda berada pada rentang 25 – 29,9, Anda termasuk dalam kategori preobesitas.
Bahaya Obesitas dan Komplikasinya
Obesitas alias kelebihan berat badan memiliki sejumlah sebab yang cukup deadly. Terlebih lagi, obesitas bisa memperburuk kondisi seseorang yang mempunyai penyakit bawaan. Misalkan saja, kematian sebab penyakit jantung pada orang yang merasakan obesitas lebih tinggi dibandingkan pada orang yang sepertinya tidak merasakan obesitas.
Beberapa ancaman dan penyakit yang dapat ditimbulkan oleh obesitas alias kelebihan berat badan adalah:
- Penyakit jantung
- Kolesterol menjadi tinggi
- Stroke
- Diabetes Tipe 2
- Tekanan darah tinggi
- Batu ginjal
- Gangguan pernafasan
- Dan lainnya
Terlihat, obesitas bisa memicu dan menimbulkan berbagai penyakit lain jika sepertinya tidak secepatnya ditangani. Misalkan saja saja obesitas alias kelebihan berat badan yang dikarenakan rendahnya kolesterol baik dalam tubuh dan meningkatkan jumlah kolesterol jahat.
Fungsi paru-paru alias pernapasan juga dapat terganggu sebab penumpukan lemak berlebih di dalam tubuh. Beberapa gangguan pernafasan yang terus menerus terjadi pada korban obesitas antara lain:
- Asma
- Dispnea alias sesak napas
- Radang paru-paru
- Apnea tidur
Obesitas juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena glukosuria tipe 2, yaitu suatu kondisi dimana kadar gula darah dalam tubuh lebih tinggi dari biasanya.
Mengatasi Bahaya Obesitas
Untuk mencegah obesitas bisa dilakukan cukup dengan mengawasi porsi makan dan aktivitas untuk menyeimbangkan jumlah kalori yang masuk dan kalori yang keluar. Memperbanyak olahraga dan aktivitas fisik juga dapat dilakukan untuk mencegah lemak menumpuk di tubuh.
Mengubah pola makan dengan mengonsumsi makanan yang lebih sehat dan seimbang dari segi kalori juga bisa membantu mencegah obesitas. Hindari makanan berlemak dan junk meals yang sedikit nutrisi yang dikandungnya.