Ngamprah – WarnaJembar.com //Tim Penggerak PKK Kecamatan Ngamprah kembali menggelar rapat koordinasi rutin yang kali ini bertempat di Desa Ngamprah. Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (1/7) tersebut dihadiri oleh Camat Ngamprah Agnes Virganty, Kepala Desa Ngamprah Dede, Ketua TP PKK Desa Ngamprah beserta seluruh jajaran kader PKK mulai dari sekretaris, bendahara hingga Pokja 1 sampai Pokja 4 di lingkungan Kecamatan Ngamprah.
Camat Ngamprah Agnes Virganty menyampaikan, apresiasi atas terselenggaranya rapat rutin yang bukan hanya menjadi forum silaturahmi, tetapi juga sarana membangun komitmen bersama untuk berbagai program strategis PKK.
Salah satu isu yang menjadi sorotan utama dalam rapat kali ini adalah persoalan pengelolaan sampah rumah tangga yang menjadi prioritas di Kabupaten Bandung Barat.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya, Camat Ngamprah Agnes Virganty, didampingi oleh Ibu Kepala Desa Ngamprah, bersyukur karena Desa Ngamprah bisa menjadi tuan rumah rapat rutin Tim Penggerak PKK Kecamatan Ngamprah hari ini.
Hadir seluruh ketua TP PKK desa Kecamatan Ngamprah, para kader, sekretaris, bendahara, dan Pokja 1 sampai Pokja 4,” ujar Agnes dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Agnes menjelaskan bahwa rapat kali ini juga menghadirkan narasumber khusus untuk menindaklanjuti arahan Ketua TP PKK Kabupaten Bandung Barat, Bunda Shanaz Shadiqoh, yang menekankan pentingnya peran perempuan dalam pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga.
“Pengelolaan sampah menjadi prioritas seiring dengan program pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail dan Wakil Bupati H. Asep Ismail. Karena itu, perempuan harus mengambil peran strategis, mulai dari memilah sampah organik, anorganik, hingga limbah B3 dari rumah,” lanjut Agnes.
Dalam rapat tersebut, hadir pula Ketua Saung Maggot Bandung Barat yang memberikan edukasi pengelolaan sampah organik menggunakan maggot.
Selain itu, Kang Tony Sultan Runtah dari Bank Sampah Suka Maju Padalarang turut berbagi pengalaman terkait pengelolaan dan pemanfaatan sampah anorganik.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi solusi efektif di tengah meningkatnya volume sampah, khususnya di Kecamatan Ngamprah yang tercatat sebagai wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak di Kabupaten Bandung Barat.
Camat Agnes menyebut, konsep reduce, reuse, recycle (3R) dapat diterapkan lebih maksimal di lingkungan masyarakat jika didukung penuh oleh kader PKK dan Posyandu sebagai ujung tombak edukasi keluarga.
“Sampah organik bisa kita manfaatkan jadi maggot, yang anorganik bisa kita kumpulkan dan jual ke bank sampah. Ini bukan sekadar soal kebersihan lingkungan, tetapi juga pemberdayaan ekonomi keluarga dan ketahanan lingkungan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Ngamprah Dede menyampaikan dukungannya terhadap langkah PKK dan pemerintah kecamatan dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah berbasis rumah tangga. Ia berharap kolaborasi ini bisa berjalan berkelanjutan hingga ke tingkat RT dan RW.
Rapat koordinasi ini ditutup dengan diskusi interaktif, pembagian jadwal pelatihan pengelolaan sampah di masing-masing desa, serta penetapan agenda kegiatan PKK Kecamatan Ngamprah untuk triwulan berikutnya.
Kecamatan Ngamprah berkomitmen untuk terus bergerak bersama PKK dan masyarakat dalam mendukung program pemerintah daerah menuju Bandung Barat yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.(*Anne)