[ad_1]
WARNAJEMBAR.COM – Tahun ini, Protikihutan merayakan sembilan tahun keberhasilannya dalam bekerja dengan komunitas pesisir Tambakrejo, Kota Semarang, untuk menerapkan program penghijauan berkelanjutan. Sejak 2016, kolaborasi antara penduduk yang dilindungi dan lokal telah mempunyai memiliki pengaruh pada positif pada aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan, dengan fokus utama pada reboisasi dan upaya pelestarian pesisir.
Pak Jurami, ketua Camar KPL yang telah memimpin masyarakat sejak 2013, menceritakan bagaimana keterlibatan warga berawal dengan kekhawatiran tentang abrasi dan erosi yang mengancam pantai mereka. Dengan cara program yang dilindungi, mereka berhasil menanam bakau yang sepertinya tidak hanya mempunyai abrasi namun juga memberikan manfaat ekonomi, seperti penggunaan daun bakau untuk chip, batang untuk pewarna batik, dan akar yang memberi dorongan untuk ekosistem perikanan lokal.
Program ini sepertinya tidak hanya membuat spesialisasi penanaman pohon, namun juga memberdayakan masyarakat dengan menggunakan pemahaman komprehensif tentang bakau dan fungsi. Konsep “Planting Triangle” yang diterapkan memberikan laba ganda: para ayah dapatkan penghasilan tambahan dari penanaman, sementara itu ibu memakai hasil bakau untuk produk olahan. Akibatnya, ekosistem pemberdayaan yang berkelanjutan dan saling memberi dorongan untuk dibuat.
Semasa sembilan tahun implementasi, perubahan positif mulai dirasakan. Komunitas mengamati penurunan intensitas abrasi dan meningkatkan kualitas lingkungan, seperti udara yang lebih dingin dan kondisi pesisir yang lebih hijau. Pak Ju mengharapkan bahwa version kolaboratif ini bisa diterapkan di daerah lain yang membutuhkan perhatian yang sama, dengan begitu lebih cukup banyak komunitas bisa mengalami manfaat dari upaya pelestarian lingkungan ini.
Sumber: Vritimes
(Tagstotranslate) Perlindungan
[ad_2]
Source link
