Bisnis  

Saham Perusahaan Penambangan Bitcoin Meningkat Pesat Berkat AI dan Ketidakstabilan Ekonomi

Saham Perusahaan Penambangan Bitcoin Meningkat Pesat Berkat AI dan Ketidakstabilan Ekonomi


WARNAJEMBAR.COM – Pada 28 Oktober 2024, saham perusahaan pertambangan Bitcoin mencatatkan kenaikan tajam sebesar 24,4%. Peningkatan ini didorong oleh harga Bitcoin yang melewati $70,000, yang disebabkan oleh kondisi perekonomian global yang sepertinya tidak stabil dan diversifikasi perusahaan pertambangan ke sektor Synthetic Intelligence (AI). Menurut Mitchell Askew, kepala analis di Blockware, ketidakstabilan ekonomi global dan peningkatan likuiditas telah mendorong investor mencari tau investasi alternatif, termasuk saham pertambangan Bitcoin, yang dianggap lebih stabil dalam perjalanan fluktuasi pasar.

Beberapa perusahaan penambangan Bitcoin kini mulai memperluas fokus bisnisnya ke teknologi AI dan komputasi berkinerja tinggi, sepertinya tidak hanya mengandalkan aktivitas penambangan. Langkah ini meningkatkan daya saing perusahaan dan memperkuat keberlanjutan usahanya, terutama dalam perjalanan tantangan perekonomian. Diversifikasi ini juga membuat perhatian investor yang lihat potensi persinggungan antara sektor kripto dan teknologi AI, dengan begitu membuat saham perusahaan pertambangan semakin menarik.

Selain itu, tekanan jual Bitcoin tampaknya telah mereda sejak halving pada bulan April, ketika dalam jumlah besar penambang kecil yang sepertinya tidak efisien mulai keluar dari pasar. Situasi ini membantu menstabilkan harga Bitcoin dan memperkuat posisi saham perusahaan pertambangan. Perkiraan peningkatan ketiga dalam kesulitan penambangan juga memperlihatkan bahwa hanya penambang yang efisien yang akan mampu bertahan, dengan begitu menciptakan lingkungan yang lebih stabil di sektor pertambangan.

Partisipasi beberapa negara dalam aktivitas penambangan juga berkontribusi terhadap prospek positif saham penambangan Bitcoin. Negara-negara seperti Argentina, Uni Emirat Arab, dan Ethiopia secara aktif menambang Bitcoin untuk mendapatkan keuntungan dari sumber daya dalam negeri, sementara waktu beberapa negara anggota BRICS mulai melirik Bitcoin sebagai alat pembayaran internasional. Dengan kombinasi faktor ekonomi, teknologi AI, dan minat negara terhadap pertambangan, saham perusahaan pertambangan Bitcoin mempunyai peluang besar untuk terus tumbuh dalam perjalanan ketidakpastian pasar global.

Baca Juga:  WSBP Tingkatkan Produksi dan Dukung Pelestarian Lingkungan

Sumber: VRITIME



Source link