Sampoerna memberi dorongan untuk ekonomi Indonesia dengan menggunakan perluasan produk inovatif

WARNAJEMBAR.COM – PT HM Sampoerna TBK. (Sampoerna) baru -baru ini mengekspor produk tembakau inovatif bebas asap, IQOS – teh, dari fasilitas produksinya di Karawang, Jawa Barat. Langkah ini memperlihatkan komitmen perusahaan dalam memberi dorongan untuk ekonomi Indonesia dengan menggunakan hilir tembakau dan industri investasi jangka panjang. Sampoerna mulai mengekspor ke beberapa negara baru, termasuk Armenia, di samping pasar utama seperti Malaysia, Jepang dan Belanda. Peningkatan ekspor ini mencerminkan keberhasilan strategi ekspansi global perusahaan.

Pada tahun 2024, Sampoerna berhasil mengekspor produk tembakau inovatif bebas dari asap ke 15 negara, hampir dua kali lipat dibandingkan dengan 2023. Nilai ekspor Sampoerna dengan PT Philip Morris Indonesia (PMID) sampai hampir USD 250 juta, dengan sekitar 20% dari mereka berasal dari produk -produk bebas asap. Sampoerna juga berperan dalam memberi dorongan untuk ekonomi Indonesia dengan melibatkan lebih dari 22.000 petani tembakau dan cengkeh dan 1.700 pemasok domestik.

Sebagai bagian dari upayanya, Sampoerna juga berkolaborasi dengan 600 UMKM lokal di Indonesia dan menciptakan lebih dari 1.300 pekerjaan baru. Direktur Sampoerna, Elvira Lianita, menekankan bahwa ekspansi ini yaitu bagian dari upaya perusahaan untuk memberi dorongan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia dan memperkuat peran sektor industri dalam menciptakan nilai tambah. Penghargaan juga berasal dari Direktorat Jenderal Bea Cukai dan Cukai yang memberi dorongan untuk komitmen investasi Sampoerna.

Sampoerna terus berinovasi, dengan pembangunan fasilitas produksi tembakau bebas asap yang dilengkapi dengan laboratorium observasi kelas dunia di Karawang. Fasilitas ini sepertinya tidak hanya melayani pasar domestik namun juga ekspor ke berbagai negara. Sampoerna mengharapkan bahwa kerja sama yang erat antara pemerintah dan sektor industri bisa terus memberi dorongan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menciptakan iklim investasi yang kondusif.

Sumber: Vritimes