WARNAJEMBAR.COM – Kerjasama India dan Indonesia memasuki babak baru di bidang pengelolaan sumber daya hayati, khususnya pengembangan penyembuh tradisional. Pada bulan Desember 2024, kedua negara akan mulai melakukan kerja sama dalam integrasi Ayurveda dari India dan jamu dari Indonesia. Ayurveda, dengan pendekatan holistik terhadap kesehatan, terkenal secara global, sedangkan pengobatan natural, yang lebih bersifat lokal dan alami, menghadapi tantangan keberlanjutan karena itu modernisasi dan urbanisasi.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, dibentuklah Indonesia-India Bioresource Consortium (IIBC) yang berkedudukan di Bandung bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran (UNPAD). IIBC bertujuan untuk mengembangkan pengobatan natural agar setara dengan Ayurveda, baik dari segi validasi ilmiah dan pengakuan global. Langkahnya seperti membuat katalog tanaman penyembuh, menyiapkan standar regulasi, dan melatih praktisi jamu di bidang metodologi fashionable merupakan bagian dari misi mereka untuk meningkatkan kualitas dan keberlanjutan jamu.
Salah satu program unggulan IIBC adalah pembentukan Joint Drugs Financial institution sebagai wujud kerjasama konkrit kedua negara. Program pelatihan praktisi jamu juga dirancang untuk melestarikan warisan tradisional dengan tetap mengintegrasikan teknologi fashionable. Melalui ini, IIBC sepertinya tidak hanya menjembatani kesenjangan generasi dalam dunia jamu, namun juga membuka peluang ekonomi berbasis keanekaragaman hayati.
Duta Besar India untuk Indonesia, Mr Chakravorty, menyoroti pentingnya kerjasama ini dengan menggarisbawahi perbedaan antara pengobatan natural yang masih bersifat casual dan Ayurveda yang sudah menjadi sistem pengobatan formal. Transformasi penyembuh natural dengan menggunakan kerja sama ini diharapkan bisa meningkatkan validasi ilmiah, memperluas pengakuan global, dan memperkuat posisi kedua negara sebagai pemimpin pengobatan tradisional berbasis sumber daya alam tropis.
Sumber: VRITIME