WARNAJEMBAR.COM – Ramadhan di Indonesia, sebulan penuh dengan makna non secular, juga membuka peluang besar bagi merek lokal untuk memperkuat koneksi dengan konsumen. Menurut Redseer, pengeluaran rata -rata semasa Ramadhan diprediksi hingga Rp4,8 juta in keeping with orang, yang memperlihatkan daya beli potensial yang tinggi. Selain itu, knowledge dari Suppose With Google memperlihatkan bahwa konsumen lebih tertarik untuk mencoba merek baru dan mencari tau penawaran menarik semasa bulan ini.
Hypefast, sebagai perusahaan yang memberi dukungan pertumbuhan merek lokal, merangkum beberapa strategi yang bisa digunakan untuk memaksimalkan peluang di pasar Ramadhan 2025. Salah satunya adalah tren berbelanja dengan menggunakan belanja langsung, yang semakin diminati, terutama dalam kategori kecantikan, elektronik, dan perawatan di rumah. Ini juga didukung oleh interaksi tinggi di Tiktok yang memperlihatkan keberhasilan fitur ini di Ramadhan tahun lalu.
Tren lain yang bisa digunakan adalah konten yang dihasilkan karyawan (EGC), yang membantu meningkatkan kredibilitas dan interaksi dengan audiens. Dengan memberikan peluang bagi karyawan untuk berbagi konten otentik, merek bisa meningkatkan kepercayaan dan membangun hubungan yang lebih dekat dengan konsumen. Selain itu, penggunaan tagar yang tepat, seperti #rokotok dan #takjil, juga bisa meningkatkan visibilitas produk di media sosial.
Meski demikian platform virtual tumbuh, preferensi untuk berbelanja langsung di toko tetap tinggi, terutama sebelum berbuka puasa atau sebelum fajar. Untuk alasan itu, penting bagi merek untuk mengoptimalkan promo mereka dengan memahami waktu yang tepat untuk menjangkau konsumen, baik dengan menggunakan saluran virtual dan offline, untuk memaksimalkan konversi dan keterlibatan semasa Ramadhan.
Sumber: Vritimes
(Tagstotranslate) Emblem Lokal
Source link
