Terkait TPT Rusak di Ngamprah Akan Segera di Perbaiki. Begini Penjelasan Pelaksananya

Bandung Barat, // Setelah insiden ambruknya sebagian Tembok Penahan Tanah (TPT) di salah satu proyek pembangunan jalan di wilayah Kabupaten Bandung Barat, pihak pelaksana dari CV Salma Utama akhirnya angkat bicara.

Dalam konfirmasi kepada awak media pada Sabtu (18/10/2025), Suhandi, selaku pelaksana lapangan sekaligus perwakilan perusahaan, menjelaskan bahwa pihaknya tengah menunggu tindak lanjut dari konsultan dan dinas terkait untuk melakukan perbaikan.

Untuk sementara ini memang belum dilakukan perbaikan, karena pembayarannya pun belum turun. Tapi pasti akan ada perbaikan, kami juga menunggu konfirmasi dari pihak pengawas. Kemauan warga juga kami dengarkan, banyak yang minta supaya dipasang bronjong agar lebih kuat,” ujar Suhandi di lokasi.

Suhandi mengakui bahwa kondisi lahan yang berupa tebing dan curam menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya longsoran pada TPT tersebut.

Ia menyebut, ketika awal pembangunan, kondisi tanah tampak keras, namun setelah diguyur hujan beberapa kali, tanah menjadi gembur dan labil.

“Awalnya tanahnya keras, tapi karena curah hujan tinggi dan kondisi tebing, tanah jadi gembur. Jadi ya ada pengaruh alam juga,” ungkapnya.

Meski demikian, Suhandi tidak menampik bahwa dalam pelaksanaan awal, terdapat beberapa keterbatasan teknis, termasuk minimnya pembesian atau wiremesh pada bagian bawah konstruksi yang menyebabkan beberapa bagian TPT mengalami retakan.

“Memang konstruksi bawahnya cuma ada dobel aja, tidak ada wiremesh. Jadi wajar kalau ada retakan, apalagi dilalui kendaraan besar. Tapi kalau retaknya melintang itu masih aman, yang bahaya itu kalau sudah memanjang,” jelasnya.

Suhandi menambahkan, saat ini pekerjaan proyek baru mencapai segmen lima, dan masih dalam proses opname atau pemeriksaan dari dinas.

Ia menegaskan bahwa seluruh proses tetap berada dalam pengawasan konsultan dan masih sesuai dengan rencana anggaran yang disahkan.

Baca Juga:  PT Bambang Djaja Raih Penghargaan Penyedia Barang dan Jasa Sangat bagus

“Anggarannya sekitar 4,6 miliar, semua tetap dikawal konsultan. Kalau nanti ada sisa atau kekurangan volume, pasti dihitung ulang dan dilanjutkan pemasangannya,” tambahnya.

Menurut Suhandi, pihak perusahaan juga merasa dirugikan akibat ambruknya TPT ini, karena berpotensi menimbulkan tambahan biaya perbaikan dan menghambat progres pekerjaan lainnya.

“Kami juga rugi kalau sampai longsor lagi. Jadi ya pasti kami ingin diperbaiki supaya kokoh dan tidak menimbulkan musibah lagi,” tutupnya.

Sementara itu, warga sekitar berharap agar pihak konsultan dan dinas segera menindaklanjuti perbaikan agar kejadian serupa tidak kembali terulang, terutama karena area tersebut merupakan jalur aktif yang dilalui kendaraan berat.

Insiden ambruknya TPT ini menjadi perhatian serius publik. Pasalnya, proyek dengan nilai miliaran rupiah tersebut seharusnya memiliki konstruksi yang kuat dan tahan terhadap tekanan alam. Pihak terkait diharapkan segera melakukan evaluasi menyeluruh agar kualitas pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan. **red

Tinggalkan Balasan