WARNAJEMBAR.COM – Tesla hingga tonggak bersejarah dengan kapitalisasi pasarnya menyentuh 1 triliun dolar Amerika Serikat, didorong oleh lonjakan harga saham sebesar 8,2% pada akhir pekan lalu. Kenaikan ini terkait ekspektasi positif investor terhadap kepemimpinan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump yang diyakini akan memberikan keuntungan bagi Tesla berkat dukungan Elon Musk selagi kampanye. Valuasi yang tinggi ini mencerminkan optimisme terhadap masa depan perusahaan di industri mobil listrik dan teknologi otonom.
Semasa sepekan terakhir, saham Tesla merasakan kenaikan signifikan sebesar 29% dengan begitu meningkatkan kapitalisasi pasarnya sampai 230 miliar greenback Amerika Serikat. Beberapa analis berpendapat bahwa inovasi dalam teknologi kendaraan listrik, perluasan pasar global, dan dukungan kebijakan dari pemerintahan Trump menjadi faktor pendorong utama. Selain itu, Musk diharapkan memiliki pengaruh dalam menetapkan peraturan yang memberi dorongan untuk kendaraan otonom, yang menjadi fokus utama Tesla sementara waktu.
Tesla terus memperkuat dudukannya sebagai pemimpin industri kendaraan listrik, dengan valuasi saham yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan teknologi besar seperti Nvidia dan Microsoft. Investor tampaknya bersedia membayar premi yang tinggi untuk saham Tesla, yang mencerminkan keyakinan mereka terhadap kemampuan perusahaan untuk terus tumbuh dalam perjalanan persaingan yang ketat. Penilaian ini mencerminkan ekspektasi pasar terhadap inovasi berkelanjutan Tesla, yang dengan cara yang lain dari produsen mobil tradisional seperti Ford.
Bagi mereka yang tertarik berinvestasi di saham Tesla, Nanovest menawarkan platform yang aman dan andal untuk membeli saham Amerika Serikat dan aset virtual lainnya. Dengan perlindungan asuransi Sinar Mas terhadap risiko kejahatan dunia maya dan pengawasan dari BAPPEBTI, Nanovest memberikan akses investasi yang mudah dan aman bagi pengguna di Indonesia. Aplikasi Nanovest tersedia di Play Store dan App Store, cocok bagi investor baru maupun berpengalaman yang ingin mendalami pasar saham global.
Sumber: VRITIME