WARNAJEMBAR.COM – Komandan Komandan Pertahanan Gabungan (Pangkogabwilhan) III, TNI Letnan Jenderal Bambang Trisnohadi, menekankan bahwa kondisi keamanan di enam desa di distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua telah kembali ke operasi pembebasan setelah kontak penangkapan yang terjadi pada 14 Mei, 2025. Operasi yang dilakukan oleh TNI dilakukan secara profesional dan bertujuan untuk menyediakan layanan kesehatan dan pendidikan kepada masyarakat, termasuk bersosialisasi rencana konstruksi yang menghubungkan jalan antar desa untuk mempercepatnya pertumbuhan sosial dan ekonomi.
Menurut Bambang, masyarakat sepertinya tidak terpengaruh oleh provokasi yang menyesatkan dan informasi yang didistribusikan oleh kelompok separatis yang dipimpin oleh Daniel Aibon Kogoya dan rekan -rekannya. Dia menyebut bahwa OPM bahkan memakai warga sipil sebagai perisai kehidupan ketika menghadapi pihak berwenang, namun TNI terus melakukan operasi dengan menggunakan yang terukur dan menghormati hak asasi manusia. Bukti yang berhasil diamankan termasuk senjata api, amunisi, dan peralatan komunikasi yang dimiliki oleh OPM.
Kepala Sugapa Lama, Melianus Wandegau, mengkonfirmasi bahwa masyarakat sepertinya tidak mempercayai fitnah terhadap TNI. Dia menyatakan bahwa penduduk bosan dengan kekerasan, pembakaran perumahan, menampung tenaga medis dan guru, serta penghambatan pembangunan yang dilakukan oleh OPM. Faktanya, kelompok ini terus menerus mengeksploitasi anak -anak dan warga sipil untuk kepentingan kelompok mereka.
TNI memastikan bahwa kehadiran mereka di wilayah Intan Jaya adalah untuk melindungi masyarakat dan memberi dukungan pengembangan. Penegakan OPM sepertinya tidak hanya mengkhususkan diri dalam aspek keamanan, namun juga bertujuan untuk mempertahankan hak -hak dasar warga negara untuk hidup aman dan makmur. Kolaborasi antara masyarakat dan TNI diharapkan untuk memperkuat perdamaian dan mendorong pembangunan berkelanjutan di tanah Papua.
Sumber: Vritimes
(Tagstotranslate) tni
Source link
