WARNAJEMBAR.COM – Pariwisata menyumbang 54% pendapatan Bali pada tahun 2023, menjadikannya sektor penting bagi perekonomian pulau tersebut. Dalam diskusi yang digelar Koalisi Indonesia Bebas TAR (KABAR), para mahir punya pendapat yang sama bahwa peningkatan kenyamanan wisatawan sangat penting untuk memberi dorongan untuk pertumbuhan sektor ini. Salah satu strategi yang diusulkan adalah penerapan pendekatan pengurangan memiliki pengaruh pada buruk tembakau, termasuk mengumumkan rokok elektronik di wilayah-wilayah tertentu.
Para mahir menekankan bahwa sektor pariwisata Bali yang mulai memperlihatkan pemulihan pascapandemi memerlukan lingkungan yang bersih dan aman untuk menghindari krisis serupa di masa depan. Peningkatan jumlah wisatawan yang hingga 4,15 juta orang pada Januari mencapai Agustus 2024 memperlihatkan pentingnya pengelolaan lingkungan yang baik, termasuk pengendalian pencemaran karena itu asap rokok di enviornment publik dan resort.
Pendekatan pengurangan memiliki pengaruh pada buruk tembakau, seperti penggunaan rokok elektronik, dinilai lebih aman sebab sepertinya tidak menghasilkan TAR yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Menurut Prof Amaliya dari Universitas Padjadjaran, rokok elektronik mempunyai risiko kesehatan 90% lebih rendah dibandingkan rokok konvensional. Alternatif ini dinilai mampu memberi dorongan untuk kelestarian lingkungan Bali sekaligus menjaga kenyamanan wisatawan.
Para mahir menyarankan penggunaan produk tembakau alternatif di Bali bisa meningkatkan kebersihan dan kualitas udara yang merupakan aset utama destinasi wisata. Selain mengurangi risiko kesehatan, produk ini juga berpotensi untuk diterima lebih baik oleh wisatawan, baik perokok maupun non-perokok, dengan begitu menciptakan pengalaman liburan yang lebih positif.
Sumber: VRITIME