WARNAJEMBAR.COM – Vitalik Buterin, salah satu pendiri Ethereum, menyumbangkan hasil penjualan token MOODENG untuk amal. Dengan menggunakan penjualan ini, Buterin berhasil mengumpulkan 308.7 ETH atau setara dengan sekitar $762,000. Sebagian besar dana, yaitu 260,15 ETH atau sekitar $640,000, disalurkan ke Kanro, sebuah organisasi yang fokus pada pengembangan bioteknologi dan penanganan pandemi, terutama di daerah berpenghasilan rendah. Buterin menekankan pentingnya teknologi yang mampu melawan penyakit menular, terutama yang ditularkan dengan cara udara.
Tetapi, aksi jual ini dikarenakan penurunan nilai token MOODENG sebesar 20%, dari $0,10 ke harga yang lebih rendah. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pemegang token, tetapi Buterin menekankan bahwa langkah tersebut semata-mata untuk amal dan dia sepertinya tidak mengambil keuntungan pribadi dari penjualan ini. Sebelumnya, ia juga menjual koin meme lainnya, NEIRO, untuk memberi dorongan untuk pembelaan hukum bagi pengembang Twister Money, sebuah platform privasi transaksi di blockchain Ethereum.
Selain rutinitas amalnya, Buterin juga mengajak komunitas kripto untuk lebih aktif berdonasi. Ia percaya koin meme dapat memberikan mempunyai pengaruh pada yang lebih besar sekali jika diarahkan untuk membantu masyarakat. Buterin mendorong pembentukan Organisasi Otonomi Terdesentralisasi (DAO) yang memungkinkan komunitas kripto untuk terlibat langsung dalam pengambilan keputusan terkait donasi, mendapatkan manfaat dari potensi besar aset virtual untuk tujuan sosial.
Perusahaan blockchain lain seperti Palapa juga berkontribusi pada industri ini. Dengan Palapa token (PLPA) yang dibangun di atas blockchain Ethereum dan telah terdaftar secara resmi, Palapa berupaya mendorong adopsi teknologi blockchain yang lebih luas di Indonesia, membangun ekosistem virtual yang lebih aman dan transparan.
Sumber: VRITIME