Bisnis  

Wall Boulevard memperkuat, S&P 500 dan Nasdaq Upward push

Wall Boulevard memperkuat, S&P 500 dan Nasdaq Upward push


WARNAJEMBAR.COM – Wall Boulevard mencatat penguatan dalam dua dari tiga indeks utama setelah Knowledge Inflasi AS (Amerika Serikat) memperlihatkan hasil yang lebih rendah daripada perkiraan. Pada hari Rabu (12/3), S&P 500 naik 27,23 poin (0,49%) menjadi 5.599,30 dan NASDAQ melonjak 212,36 poin (1,22%) menjadi 17.648,45, terutama didorong oleh stok teknologi. Sebaliknya, indeks Dow Jones mengoreksi 82,55 poin (0,20%) menjadi 41.350,93 karena itu ketidakpastian yang masih menyelimuti pasar terkait dengan peningkatan perang perdagangan yang dipicu oleh kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Knowledge inflasi yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat memperlihatkan penurunan harga konsumen yang lebih besar sekali dari perkiraan, memicu harapan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Meski demikian inflasi yang lebih rendah memberikan dorongan positif bagi pasar, ketegangan perdagangan karena itu kebijakan tarif impor Trump tetap menjadi hambatan. Tarif 25% dalam baja dan aluminium yang dikenakan oleh Amerika Serikat telah memicu balasan dari Kanada dan Eropa, meningkatkan ketidakpastian di pasar global.

Goldman Sachs dan JP Morgan memperingatkan bahwa ketegangan perdagangan dan ketidakpastian ekonomi bisa meningkatkan risiko resesi di Amerika Serikat. Saham teknologi memimpin penguatan pasar, dengan Intel meningkat 4,6% setelah laporan bahwa TSMC mengajukan penawaran ke NVIDIA dan Broadcom untuk mengoperasikan pabrik chip di Amerika Serikat. Sebaliknya, saham PepsiCo turun 2,7% setelah peringkatnya disampaikan oleh Jefferies dari “membeli” menjadi “tahan.” Kondisi ini memperlihatkan dinamika pasar yang masih rentan terhadap ketidakpastian.

Ketidakpastian politik di Capitol Hill juga memengaruhi sentimen pasar, terutama terkait dengan diskusi anggaran untuk menghindari potensi penutupan pemerintah. Meski demikian S&P 500 dan Nasdaq mencatat peningkatan, gerakan Dow yang memiliki kecenderungan untuk menjadi datar mencerminkan kekhawatiran investor dalam ketegangan ekonomi politik dan global. Volatilitas pasar diprediksi akan berlanjut mencapai kejelasan lebih lanjut muncul dari kebijakan moneter Federal Reserve dan perkembangan dalam perang dagang.

Baca Juga:  India memperkuat kerja sama teknologi pertahanan dengan Indonesia

Sumber: Vritimes

(Tagstotranslate) Wall Boulevard



Source link