Dia tidak tahu apa yang akan dia lakukan.
Seorang wanita Indonesia melakukan kejahatan yang bertentangan dengan keinginannya.
Siti Aisyah berasal dari kota pedesaan di Indonesia. Ia pergi ke Malaysia untuk mencari nafkah sebagai tukang pijat sebelum ia direkrut oleh “James,” seseorang yang memperkenalkan dirinya sebagai produser TV Jepang.
Yang terakhir membuatnya melakukan lusinan lelucon pada aktor lain di acara daringnya, dengan tugas utamanya adalah menyemprotkan parfum pada pria yang tidak menaruh curiga atau mencium pipi mereka.
Gadis berusia 25 tahun itu diyakinkan bahwa klip yang dia ikuti itu nyata dan netizen Jepang benar-benar menikmati penampilannya. James juga menyebutkan bahwa leluconnya yang paling berkesan akan dilakukan di bandara Kuala Lumpur dan dia akan mendapatkan $100 USD, jumlah terbesar yang ditawarkan kepadanya saat itu. Seorang gadis Vietnam, Đoàn Thị Hươngakan bergabung dengannya juga.
Pada tanggal 13 Februari 2017, kedua wanita itu bersiap untuk apa yang mereka kira akan menjadi lelucon terhadap anggota acara TV James yang lain. Mereka menjalankan tugas mereka dengan sempurna, dengan Doan menutupi wajahnya dengan kain yang dibasahi cairan di tengah Terminal 2 sementara Siti menyemprotnya dengan “parfum” seperti yang biasa ia lakukan.
Ia meninggal kurang dari 20 menit kemudian. “Parfum” yang disemprotkan Siti sebenarnya adalah racun saraf VX, salah satu senjata kimia paling mematikan di dunia.
Pria itu juga bukan seorang aktor tapi sebenarnya Kim Jong-namkakak laki-laki Pemimpin Tertinggi Korea Utara yang dipermalukan Kim Jong UnDia telah tinggal di luar negeri sejak pengasingannya pada tahun 2003, dan dia sedang dalam perjalanan ke Makau ketika dia diserang oleh kedua wanita tersebut.
Dalam kesaksian mereka, para wanita tersebut mengklaim bahwa mereka tanpa sadar dipersiapkan untuk melakukan kejahatan tersebut oleh agen Korea Utara. Karena mereka juga terluka dalam serangan tersebut, pengacara Siti dapat mendukung klaim tersebut dan membantu membebaskannya.
Rekaman video pengawasan di bandara menunjukkan Siti dan Doan menangani bahan-bahan racun saraf yang sangat mematikan itu dengan santai. Kemudian setelah mereka melakukan lelucon itu (yang berarti mereka sekarang memiliki gas VX di tangan mereka), mereka dengan santai menyentuh rambut dan pakaian mereka, sehingga jelas bahwa mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.
— Pengacara Siti
Semua tuduhan terhadapnya dibatalkan pada Maret 2019.
Produser TV Jepang “James” diduga adalah seorang pria bernama Ri Ji Useorang agen Korea Utara seperti kru lainnya yang terlibat dalam pembunuhan tersebut.
Bagikan Postingan Ini
Sumber: koreaboo.com