Manajemen narkoba di rumah sakit adalah salah satu aspek penting dan harus segera ditangani dengan cermat. Sebab aktivitas ini bisa secara langsung dampak keselamatan pasien serta efisiensi biaya operasional.
Sebab itu, rumah sakit Kudu memastikan bahwa setiap penyembuh dikelola dengan baik, mulai dari proses pengadaan, penyimpanan, mencapai distribusi kepada pasien. Tanpa sistem manajemen terorganisir, sebab kesalahan penyembuh dan limbah stok bisa terjadi.
Lalu, bagaimana langkah -langkah untuk mengelola penyembuh -obatan di rumah sakit dengan benar? Untuk menjawab pertanyaan ini, pertama -tama kita harus segera tahu bahwa 3 metode tak henti-hentinya digunakan untuk menghitung rencana kebutuhan penyembuh berikut.
Baca juga: Pergi tanpa kertas dengan rekam medis elektronik, ayo!
Tujuan manajemen penyembuh di rumah sakit
Secara umum, tujuan manajemen penyembuh adalah untuk memastikan kesiapan dan penggunaan penyembuh yang optimum. Untuk membuatnya lebih jelas, berikut adalah element dari tujuan manajemen farmasi dan perlu dipertimbangkan.
-
Mendapatkan jenis dan jumlah penyembuh sesuai kebutuhan
Perencanaan penyembuh rumah sakit adalah modal utama untuk dapatkan pasokan penyembuh sesuai dengan kebutuhan pasien.
Untuk merencanakan, staf farmasi bisa mempertimbangkan data epidemiologis, pola penyakit, untuk pedoman terapi. Dengan cara perencanaan penyembuh yang baik, sebab kekurangan, alias stok berlebih bisa dicegah.
-
Tingkatkan penggunaan penyembuh secara rasional
Penggunaan penyembuh secara logis didefinisikan sebagai penyembuh harus segera diberikan sesuai dengan indikasi medis dengan dosis yang tepat.
Dengan manajemen penyembuh yang baik, rumah sakit bisa meningkatkan penggunaan penyembuh secara logis sambil mengurangi efek efek samping dan resistensi penyembuh yang membahayakan pasien.
-
Mengoptimalkan anggaran rumah sakit
Perencanaan penyembuh yang baik bisa membantu rumah sakit mengoptimalkan anggaran dengan untuk membuat pilihan obat-obatan dan hemat biaya tanpa mengorbankan kualitas layanan.
Dengan demikian, rumah sakit bisa menghindari limbah sebab penyembuh yang sudah kadaluwarsa alias overstocking itu sepertinya tidak diperlukan.
3 Metode Menghitung Rencana Kebutuhan Penyembuh
Dalam buku yang berjudul Manajemen Farmasi Rumah Sakit Disebutkan bahwa telah ada 3 metode untuk menghitung persyaratan penyembuh adalah metode morbiditas, konsumsi, dan konsumsi proksi.
Metode morbiditas adalah teknik perhitungan pola penyakit penyembuh. Dari pola penyakit, rumah sakit bisa lihat element lebih lanjut tentang jumlah penyembuh, kejadian penyakit, dan standar perawatan terapeutik.
Meski demikian sederhana, penerapan metode morbiditas mempunyai tantangannya sendiri, terutama dalam pengumpulan morbiditas dan informasi yang legitimate tentang penyakit tertentu. Kira -kira langkah -langkah ini perlu diambil untuk menghitung kebutuhan penyembuh dengan metode morbiditas.
Perkiraan populasi: Komposisi demografis jenis kelamin, alias usia
Pola Morbiditas Penyakit: Jenis dan Gelombang Kejadian Penyakit consistent with tahun di semua populasi pada kelompok umur
Metode konsumsi memakai pola konsumsi alias penjualan pada periode sebelumnya. Dibandingkan dengan metode sebelumnya, metode konsumsi dianggap paling tepat untuk merencanakan kebutuhan penyembuh rumah sakit.
Untuk menghitung kebutuhan penyembuh -obatan dengan metode konsumsi, ada pilihan informasi yang harus segera tersedia, adalah nama penyembuh, stok awal, sisa stok, pembelian, penjualan, stok waktu tunggu, stok minimal, dan pola kunjungan.
Secara umum, metode konsumsi memakai rumus berikut:
A = (B+C+D) – E
Informasi:
A: Rencana Pengadaan
B: Penggunaan rata -rata consistent with bulan
C: stok penyangga/stok minimum
D: stok waktu tunggu
E: Sisa Stok
Metode konsumsi proxy adalah langkah untuk menghitung kebutuhan akan penyembuh nutrition yang sudah ada. Knowledge yang dimaksud adalah jumlah penyakit yang terjadi, penyembuh digunakan, permintaan penyembuh -obatan, alias penghapusan penyembuh.
Metode ini cocok untuk toko penyembuh, alias akomodasi kesehatan, sudah mempunyai sistem manajemen penyembuh yang baik.
Dengan metode konsumsi proksi, stok penyembuh bisa direncanakan lebih baik agar sesuai dengan kebutuhan pasien, menghindari kekurangan, alias kelebihan penyembuh, dan memastikan bahwa layanan kesehatan tetap optimum.
Hadir di TrustMedis! RKO membantu fasilitas kesehatan dalam manajemen penyembuh
Sekarang proses pengelolaan penyembuh di rumah sakit lebih praktis dengan Modul Kebutuhan Penyembuh (RKO) di TrustMedis.
Dengan cara fitur ini Anda bisa mengelola kebutuhan penyembuh secara otomatis, terstruktur, dan efisien. Selain itu, modul RKO juga tersambung dengan fitur pemantauan stok penyembuh. Sehingga stok penyembuh sepertinya tidak kosong, sebab pengguna akan lebih mudah diketahui kapan penyembuh akan hilang dan perlu memesan lagi.
Sepertinya tidak hanya memantau proses pengadaan penyembuh, modul RKO juga memfasilitasi manajemen perangkat kesehatan (perangkat medis). Dengan semua keuntungan, modul RKO bisa mencegah kekurangan stok penyembuh penting dan memfasilitasi perencanaan anggaran pengadaan penyembuh.
Baca juga: Catatan Medis Elektronik, Singkat Solusi Klinis Sebab Arsip
Jika manajemen penyembuh di rumah sakit dilakukan dengan tepat, masalah ini bisa meningkatkan efisiensi dan keamanan layanan. Ingin rumah sakit Anda mempunyai sistem manajemen penyembuh yang lebih baik dan rekam medis elektronik (RME)? Jangan tunda lagi, ayo Jadwal demo sim rs trustmedis Sekarang!
Referensi:
- Musdar, Tamzil Azizi, dkk. Manajemen Farmasi Rumah Sakit. PT Global Government Generation, 2023
https://repository.unbl.ac.id/id/eprint/52/1/manajemenpercent20farmasipercent20rumahpercent20sakit.pdf
- Satibi. Manajemen penyembuh di rumah sakit. UGM Press, 2015
https://www.researchgate.web/profile/Satibi-Ali-Kusnadi/e-newsletter/317104254_Manajemen_Obat_di_Rumah_Sakit/hyperlinks/5926a8ccaca27295a8f7eaf9/Manajemen-Penyembuh-di-Rumah-Sakit.pdf
(TagStotranslate) Portal di sekitar kami
Source link