Akses Jalan Saung Maggot Dibangun: Sinergi Pemerintah, CSR, dan Warga Wujudkan Bandung Barat Green Zone

BANDUNG BARAT – WarnaJembar.Com //  Sebuah langkah penting dalam mendukung program pengolahan sampah berkelanjutan diwujudkan melalui peletakan batu pertama pengecoran jalan akses menuju Saung Maggot Bandung Barat yang berlokasi di Kampung Bojong Koneng Ladeuh, RT 02 RW 11, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (27/08/2025).

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai unsur, mulai dari Camat Ngamprah Agnes virganty, Kepala Desa Bojong Koneng Tarmaya, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandung Barat yakni Irfan Arfianto, SE., MM, jajaran PT Indonesia Power UP Saguling sebagai mitra CSR, tokoh masyarakat, hingga anggota Saung Maggot yang tersebar di berbagai kecamatan di Bandung Barat.

Ketua Saung Maggot Bandung Barat, Asep Saefullah, menyampaikan rasa syukurnya karena akses jalan menuju sekretariat kini mulai dibangun. Sebelumnya, jalur menuju lokasi sangat sulit dilalui, terutama untuk mobilitas pengangkutan sampah organik yang setiap hari harus diproses.

“Alhamdulillah, berkat dukungan DLH dan CSR PT Indonesia Power, hari ini kita memulai pengecoran jalan. Semoga ini mempermudah kegiatan pengolahan sampah yang selama ini kami lakukan dengan sistem bio-konversi maggot BSF. Kami terus berkomitmen bersinergi dengan pemerintah desa, kecamatan, hingga kabupaten dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan,” ungkap Asep.

Sejak berdiri pada 2017, Saung Maggot Bandung Barat telah konsisten menjadi pionir dalam mengolah sampah organik berbasis teknologi Black Soldier Fly (BSF).

Dengan kapasitas lebih dari 3 ton sampah organik per hari, keberadaan saung ini bukan hanya mengurangi beban TPA, tetapi juga menghasilkan maggot yang bernilai ekonomis tinggi. Bahkan, menurut Asep, hasil produksi maggot masih belum mampu memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.

Dalam kesempatan yang sama, Irfan Arfianto, SE., MM, selaku JF Pengendali Dampak Lingkungan DLH Bandung Barat, menyatakan apresiasinya terhadap kiprah Saung Maggot.

Baca Juga:  Ini Kata Bupati KBB Hengky Kurniawan Terkait Pembangunan Terminal di Padalarang

Ia menegaskan bahwa program ini sejalan dengan amanat UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dari sumbernya wajib di kelola oleh rumahtangga itu sendiri , yang menekankan pentingnya pengolahan sampah dari sumbernya.

“Kegiatan Saung Maggot ini merupakan perpanjangan tangan program DLH. Dengan adanya akses jalan yang memadai, diharapkan mobilitas pengangkutan sampah lebih lancar dan kapasitas pelayanan bisa diperluas hingga ke berbagai wilayah sekitar Ngamprah, Padalarang, dan bahkan lintas kecamatan,” jelas Irfan.

Sementara itu, Camat Ngamprah Agnes virganty menegaskan bahwa dukungan pemerintah kecamatan terhadap Saung Maggot merupakan bentuk komitmen nyata dalam menjaga kebersihan lingkungan sekaligus mendukung pemberdayaan masyarakat.

“Saung Maggot ini adalah contoh nyata kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Dengan adanya jalan akses baru, saya yakin kegiatan pengolahan sampah akan semakin berkembang, bahkan bisa menjadi model percontohan bagi desa-desa lain di Kabupaten Bandung Barat,” tutur Agnes.

Kehadiran program ini juga menjadi bagian dari upaya mewujudkan kawasan Green Zone, di mana pengelolaan sampah berbasis masyarakat dapat berjalan beriringan dengan dukungan pemerintah dan sektor swasta.

Dengan dimulainya pembangunan jalan akses ini, harapannya kegiatan pengolahan sampah organik di Saung Maggot Bandung Barat semakin berkembang, sekaligus menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lain di Kabupaten Bandung Barat dalam mengelola lingkungan berbasis ekonomi sirkular. (Red)

 

Tinggalkan Balasan