Bisnis  

Industri konveksi tas lokal mendapat tekanan dari serbuan tas impor

Sumber : CV. Oscas Indonesia

[ad_1]

WARNAJEMBAR.COM – Industri konveksi tas lokal di Indonesia menghadapi tantangan besar sebab membanjirnya produk tas impor dengan harga yang sangat murah terutama dari China. Cukup banyak UMKM yang kesulitan bersaing, seperti Husna, pengusaha tas asal Bandung yang mengaku penjualannya terus merosot meski kualitas produknya tak kalah dengan tas impor. Harga tas impor yang berkisar Rp50 ribu sampai Rp150 ribu diduga berasal dari produksi massal dan subsidi dari negara asal.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Konveksi Indonesia (APKI) Haryanto menekankan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap produk impor yang masuk ke pasar dalam negeri. Ia menduga banyak sekali tas impor yang masuk secara ilegal tanpa membayar bea masuk dengan begitu merugikan pengusaha lokal. Pasar on-line pun memperparah kondisi ini dengan mengedarkan produk-produk murah dari luar pintu negeri tanpa memperhatikan regulasi perdagangan Indonesia.

Pemerintah diharapkan mengambil langkah nyata dengan memperketat aturan impor, menerapkan pengawasan ketat terhadap platform on-line, dan memberikan insentif bagi pelaku usaha lokal. Kampanye nasional seperti Gerakan Bangga Buatan Indonesia juga bisa membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memberi dorongan untuk produk dalam negeri.

Agar tetap kompetitif, produsen tas lokal didorong untuk berinovasi dalam desain, meningkatkan efisiensi produksi, dan mendapatkan keuntungan dari pemasaran virtual. Selain itu, kolaborasi antar pelaku UMKM seperti yang dilakukan masyarakat di Yogyakarta menjadi solusi positif untuk memperkuat daya saing dalam menghadapi serbuan produk impor.

Sumber: VRITIME

[ad_2]

Source link

Baca Juga:  Rekomendasi Rumah Pintar Terjangkau untuk Rumah Fashionable