WARNAJEMBAR.COM – KOLTIVA, pemimpin global dalam manajemen rantai pasokan berkelanjutan, mempromosikan kemitraannya dengan Conservation Alliance for Seafood Answers (CASS) untuk memperkuat keterlacakan dalam industri makanan laut. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi rantai pasokan makanan laut, memberi dukungan keberlanjutan ekosistem laut, dan memastikan pengadaan yang lebih beretika. Dengan meningkatnya permintaan terhadap produk makanan laut, perusahaan dihadapkan pada tantangan keberlanjutan yang memerlukan upaya kolektif dan inovatif.
KOLTIVA, yang berkomitmen terhadap praktik akuakultur berkelanjutan, akan mendapatkan keuntungan dari pengetahuan dan sumber daya CASS untuk mengatasi tantangan dalam ketertelusuran produk makanan laut. Sarah Harding, Kepala Sumber Daya Perairan KOLTIVA, menyatakan bahwa kemitraan ini akan mempercepat pengembangan solusi yang lebih baik di sektor ini, khususnya di sektor rumput laut dan udang, serta mengatasi masalah ketertelusuran yang lebih kompleks.
Dengan menggunakan platform KoltiTrace, KOLTIVA telah mengembangkan sistem pelacakan yang memungkinkan perusahaan dan konsumen memantau asal-usul produk makanan laut secara transparan. Sistem ini memberi dukungan manajemen rantai pasokan mulai dari produksi mencapai ritel, dengan fitur-fitur seperti kode QR yang memberikan informasi mendalam tentang bolak-balik produk, meningkatkan kepercayaan konsumen, serta memastikan keberlanjutan dan pengelolaan yang bertanggung jawab.
Kolaborasi ini juga sejalan dengan Sustainable Construction Objectives, dimana CASS menargetkan pada tahun 2030, 75% produksi makanan laut global akan memenuhi standar keberlanjutan. KOLTIVA mengharapkan bisa terus mengembangkan kapasitas produsen lokal dan UMKM dengan cara berbagai fitur, seperti KoltiSkills dan KoltiPay, yang memberi dukungan inklusi keuangan dan keberlanjutan produksi makanan laut. Dengan inovasi dan teknologi tersebut, KOLTIVA berkomitmen untuk meningkatkan industri makanan laut secara lebih transparan dan bertanggung jawab.
Sumber: VRITIME