WARNAJEMBAR.COM – Harga Solana (SOL) sementara itu memperlihatkan potensi penurunan akibat tekanan pasar yang sedang berlangsung. Setelah kenaikan harga yang didorong oleh pengajuan ETF baru-baru ini, banyak sekali yang bertanya-tanya apakah harga SOL akan turun di bawah $100. Sementara waktu analis tetap optimis tentang masa depan jangka panjang Solana, prospek jangka pendeknya tampak kurang menjanjikan.
Dalam 24 jam terakhir, harga SOL telah turun sekitar 9,12% sebab aksi jual pasar, berkisar antara Rp2.152.194 sampai Rp2.331.543. Indeks kekuatan relatif (RSI) pada grafik harian memperlihatkan tren penurunan, yang jika berlanjut, bisa dikarenakan penurunan harga lebih lanjut. Analis memperkirakan bahwa persetujuan ETF Solana bisa memengaruhi harga dalam berbagai skenario, dengan potensi kenaikan sampai $1.192 dalam jangka panjang.
Selain itu, SOL memperlihatkan pola bearish seperti cup dan take care of terbalik dan puncak membulat pada grafik harian, yang memperlihatkan tren penurunan yang berkelanjutan. Tekanan jual yang signifikan terlihat dengan lebih dari 127 ribu token terjual dibandingkan dengan yang dibeli. Jika tekanan beli meningkat atau SOL menjadi overbought, harga mungkin saja naik kembali ke $145,25, meski demikian sangat sepertinya tidak mungkin saja harga akan menembus degree $6 dan turun di bawah $120.
Galaxy Analysis melaporkan bahwa SEC AS sepertinya tidak mungkin saja menyetujui ETF Solana akibat dua kendala utama: kurangnya ETF berjangka Solana dan pelabelan token sebagai sekuritas. Ketidakpastian regulasi dan dinamika pasar sementara itu membuat fokus utama investor dan analis tetap pada prediksi harga Solana jangka pendek.
Sumber: WAKTU VRI