Workshop Literasi Hukum & Digital: Saat Perempuan Ngamprah Bangkit dari Sunyi Kekerasan

Ngamprah, WarnaJembar.com // Dalam upaya meningkatkan kesadaran hukum dan kemampuan digital bagi perempuan, Pemerintah Kecamatan Ngamprah berkolaborasi dengan Telkom University dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP2KBP3A) Kabupaten Bandung Barat menyelenggarakan Workshop Literasi Hukum dan Digital bertema “Mendorong Perempuan Berdaya untuk Mencegah KDRT.”

Kegiatan ini digelar di Aula Kantor Kecamatan Ngamprah, Kamis (23/10/2025), dan diikuti dengan antusias oleh para kader PKK, perwakilan desa, Forkopimcam, hingga lembaga sosial masyarakat.

Camat Ngamprah: Literasi Jadi Pondasi Pemberdayaan Perempuan

Camat Ngamprah, Agnes Virganty, mengungkapkan rasa syukurnya atas terlaksananya kegiatan yang dianggap sangat penting bagi peningkatan kapasitas perempuan di wilayahnya.

Menurutnya, literasi hukum dan digital menjadi fondasi utama untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan, baik yang bersifat fisik, psikis, maupun sosial.

“Kegiatan ini adalah bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah dan dunia pendidikan untuk menciptakan perempuan yang cerdas, tangguh, serta memahami hak-haknya. Kita ingin memastikan tidak ada lagi kasus KDRT di masyarakat,” ujar Agnes.

Ia menambahkan, dengan jumlah penduduk yang cukup padat, Kecamatan Ngamprah memiliki potensi risiko tinggi terhadap kekerasan rumah tangga. Oleh karena itu, edukasi berkelanjutan sangat dibutuhkan agar masyarakat memahami bahwa kekerasan bukan hanya soal fisik, tetapi juga mental dan emosional.

“Perempuan harus punya keberanian untuk berbicara, melaporkan, dan bangkit. Melalui edukasi dan pendampingan, kita bisa membantu mereka menjadi lebih kuat,” tambahnya.

Inovasi Teknologi: Deteksi Trauma Korban KDRT

Kegiatan ini juga menghadirkan inovasi menarik dari tim EEG Telkom University yang dipimpin oleh Dr. Runik Machfiroh, S.Pd., M.Pd.

Runik menjelaskan bahwa pihaknya memperkenalkan alat pendeteksi kondisi psikologis yang mampu membaca gelombang otak untuk melihat sejauh mana trauma dialami korban KDRT.

Baca Juga:  Desa Pasirhalang Bandung Barat Gelar Musrembang 2023

Melalui teknologi tersebut, proses pemulihan korban bisa dimonitor secara objektif dan berkelanjutan.

“Alat ini membantu kami memantau kondisi korban. Dari gelombang otak, terlihat apakah seseorang masih menyimpan trauma atau sudah mulai pulih. Jadi kami bisa menyesuaikan bentuk pendampingannya,” jelas Runik.

Runik menambahkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar sosialisasi sesaat, melainkan bagian dari program monitoring jangka panjang. Telkom University juga menugaskan mahasiswa KKN untuk melakukan edukasi lapangan dan membantu korban di beberapa wilayah, termasuk Parongpong.

Kolaborasi Lintas Sektor untuk Pencegahan KDRT

Kegiatan workshop ini turut dihadiri perwakilan dari Polsek Padalarang, Koramil Ngamprah, serta lembaga terkait lainnya.

Perwakilan dari kepolisian menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sangat membantu pihaknya dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bentuk-bentuk kekerasan psikis yang seringkali tidak disadari korban.

“Edukasi ini sangat penting. Kami dari pihak kepolisian tentu mendukung penuh, karena mencegah lebih baik daripada menindak. Semoga dengan kolaborasi seperti ini, angka KDRT bisa terus ditekan,” ujarnya.

Sementara itu, Danramil Ngamprah berharap agar para peserta yang hadir tidak hanya berhenti pada tahap pengetahuan, tetapi juga menjadi perpanjangan tangan dalam memberikan penyuluhan di lingkungannya masing-masing.

“Setelah mendapatkan pembekalan, kami berharap peserta dapat menyampaikan kembali edukasi ini kepada masyarakat. Langkah kecil ini bisa membawa dampak besar dalam mencegah kekerasan,” tuturnya.

Visi Bersama: Bandung Barat Ramah Perempuan dan Anak

Kegiatan literasi hukum dan digital ini sejalan dengan visi Bupati Bandung Barat H. Asep Ismail dan Wakil Bupati Bandung Barat, yang menekankan pentingnya membangun sumber daya manusia unggul, berakhlak, dan berkarakter.

Edukasi perempuan dianggap menjadi salah satu langkah strategis menuju Kabupaten Bandung Barat yang ramah perempuan dan anak.

Baca Juga:  BPS Melaksanakan Rapat koordinasi Persiapan Forum Konsultasi Publik Data Hasil Registrasi Sosial Ekonomi Tahun 2023

“Kita ingin menjadikan perempuan lebih kuat, mandiri, dan terlindungi. Ketika perempuan berdaya, maka keluarga dan masyarakat pun akan menjadi lebih sejahtera,” pungkas Camat Agnes dengan optimis.(An**)

 

 

Tinggalkan Balasan