Batujajar-warnajembar.com Setelah puluhan tahun warga Desa. Cangkorah tidak memiliki akses jalan yang layak untuk di lalui warganya karena terhalang oleh Daerah Aliran Sungai Saguling, hal tersebut di ungkapkan oleh Asep yang biasa di sapa kg Atek sebagai Ketua Umum Lembaga Swadaya Masyarakat Jembatan Aspirasi Rakyat ( LSM JEMBAR ) kepada awak media Pada hari Senin 15/7/2019, yang berdomisili juga di Kp. Sekecengek RW 08 Desa. Cangkorah Kec. Batujajar Kab. Bandung Barat.
Dirinya menjelaskan dari sekian puluh tahun baru ini yang kami rasakan, sejak tahun 1984 begitu aktifnya PT Indonesia Power (IP) dan menggenangkan Air Saguling untuk PLTA ke wilayah kami melalui tanah yang telah di bebaskan, semenjak itulah hubungan penduduk jadi terbagi beberapa wilayah “ya pastinya kampung kita jadi terhalang sungai” akan tetapi pada waktu itu warga kami masih bisa lalu-lalang melintas ke tanah Hankam melewati pinggir lapang tembak dan Asrama militer. Pungkasnya.
“Lanjut atek,, tapi saat ini di tahun 2019 dengan adanya pembangunan tempat latihan yang di selenggarakan oleh pihak Menham dan pas berpapasan dengan tanah hak milik, kami jadi kesulitan akses jalan karena tertutup oleh pembangunan tersebut, walaupun pada saat ini kami alhamdulilah masih bisa melintas ke asrama militer walaupun untuk sementara jalan tersebut bisa terjadi tutup buka dikala ada latihan menembak. Akses jalan satu-satunya bagi warga kami yaitu di buatkannya Akses jalan melalui jembatan yang melintas ke Aliran sungai tersebut yang di kelola PT. INDONESIA POWER (IP) untuk menghubungkan warga Desa. Cangkorah Dari kasus 1 ke Kadus 2dan 3. Dan itupun di lihat dari letak geografis wilayah kami. Kami mohon kepada Indonesia Power Untuk lebih memperhatikan warga nya yang terkena Dampak Daerah Aliran sungai Saguling. Selain itu tolong pihak (IP) segeralah berkoordinasi dengan warga untuk menindak lanjuti hal tersebut. Tegasnya. (001)